Stress and Health
Assalamualaikum.. nah pada pertemuan kali ini, akan dibahas tentang stress dan kesehatan. Tentunya kita tidak asing lagi dengan kata stres, baik mahasiswa, karyawan , dan lainnya pasti pernah merasakan stres.
Stress &Stressor
Stress adalah respons fisik, emosional, kognitif, dan perilaku terhadap peristiwa yang dinilai mengancam atau menantang. dapat mencakup kelelahan fisik, penyakit berulang, makan berlebihan/kurang, merokok/minum lebih banyak dari biasanya, perubahan suasana hati, lekas marah, depresi, kemarahan, masalah ingatan dan konsentrasi
Peristiwa penyebab stres disebut stresor; dapat berasal dari sumber eksternal atau internal; berkisar dari ringan sampai berat. Terdapat 2 stressor yakni:
- peristiwa negatif menyebabkan kesusahan (distress)
- peristiwa positif menyebabkan eustres( tingkat stres optimal yang diperlukan untuk memfasilitasi adaptasi dan kesejahteraan yang sehat). Contohnya ialah pada pernikahan, memiliki bayi yang juga dapat menimbulkan stres.
Peristiwa Eksternal yang Menyebabkan Stress
- Malapetaka: peristiwa tak terduga yang terjadi dalam skala besar dan menimbulkan stres dan perasaan terancam yang luar biasa. Contohnya rumah yang kebakaran, kebanjiran, dan lainnya.
- Major life changes: stres hadir bahkan dalam pengalaman hidup yang relatif biasa dan tidak harus datang hanya dari peristiwa negatif. Terkadang ada peristiwa besar, seperti pernikahan atau kuliah, yang juga menuntut seseorang untuk melakukan penyesuaian dan perubahan yang dapat menyebabkan stres.
- Hasless: sebagian besar stres yang kita alami setiap hari sebenarnya berasal dari sedikit frustrasi, penundaan, gangguan, perselisihan kecil, dan kejengkelan kecil serupa. Contohnya pada pertengkaran antar anggota keluarga.
Stres dapat dinilai secara sistematis
- Tekanan : pengalaman psikologis yang dihasilkan oleh tuntutan mendesak atau harapan untuk perilaku seseorang yang berasal dari sumber luar.Contohnya ialah pada saat belajar untuk ujian dan menyelesaikan tugas sesuai deadline.
- Tak terkendali: tingkat kendali yang dimiliki orang tersebut atas peristiwa atau situasi tertentu. Semakin sedikit kontrol yang dimiliki seseorang, semakin besar tingkat stresnya.
- Frustasi: pengalaman psikologis yang dihasilkan oleh pemblokiran tujuan yang diinginkan atau pemenuhan kebutuhan yang dirasakan. Frustrasi internal, juga dikenal sebagaifrustrasi pribadi, terjadi ketika tujuan atau kebutuhan tidak dapat dicapai karena karakteristik internal atau pribadi. Misalnya, seseorang yang ingin menjadi Dokter namun tidak bisa dikarenakan tidak memiliki biaya yang cukup untuk sekolah kedokteran.
- Agresi : tindakan dimaksudkan untuk menyakiti atau menghancurkan; perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti atau menghancurkan orang lain. Psikolog awal di bidang behaviorisme mengusulkan hubungan antara frustrasi dan agresi, menyebutnyahipotesis frustrasi-agresi. . Faktanya, agresi adalah respons frustrasi yang sering dan tak henti-hentinya, tetapi jarang merupakan respons pertama. jadi jika orang yang menyinggung Anda lebih besar dari Anda—jika agresi tidak mungkin dilakukan: Seseorang dapat mencoba bernalar dengan orang yang menjadi sumber frustrasi( Mencoba untuk"menyelesaikan" masalah adalah cara lain di mana orang dapat mengatasi frustrasi.), displaced aggression ( melampiaskan rasa frustrasi seseorang pada target yang tidak terlalu mengancam, lebih tersedia, ), melarikan diri atau penarikan (keluar, putus sekolah, berhenti bekerja, atau mengakhiri hubungan.Bahkan, bunuh diri ).
- Konflik: Setiap kali Anda menemukan diri Anda terpecah antara dua atau lebih keinginan, tujuan, atau tindakan yang bersaing dan tidak sesuai, Anda berada dalam konflik. Ada berbagai bentuk konflik, tergantung pada sifat keinginan, tujuan, atau tindakan yang tidak sesuai.
- Alarm, merupakan tahapan pertama yang dialami ketika tubuh menyadari keberadaan dan bereaksi dengan penyebab stres. Kelenjar adrenal akan melepaskan hormon yang meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan gula darah yang mengakibatkan terjadinya ledakan energi. Di fase ini kemampuan menghadapi stres awalnya menurun akibat aktifnya sistem simpatik, namun kembali meningkat saat tubuh memobilisasisistempertahanannya.Dalamtahapini iniumumnyaterjadireaksiseperti demam, mual, dan sakit kepala.
- resistance. Tahapan ini merupakan fase dimana tubuh mempertahankan aktivitas simpatis dan terus melepaskan hormon stres untuk melawan pemicu stres, sehingga gejala awal pada tahap alarm mulai berkurang dan kemampuan menghadapi stres jauh lebih tinggi. Fase ini akan berlanjut hingga stresor berakhir atau sampai tubuh kehabisan sumber daya. Saat berada dibawah tekanan seseorang bisa saja mengalami ketidak pekaan terhadap rasa sakit (analgesia). Hal ini disebabkan oleh pelepasan hormon noradrenalin (norepinefrin).
- exhaustion merupakan fase dimana kemampuan menghadapi stres menurun akibat tubuh kehabisan sumber daya. Kelelahan yang terjadi juga dapat mempengaruhi imunitas tubuh sehingga berakibat terhadap timbulnya penyakit hingga menyebabkan kematian.
- penilaian primer melibatkan perkiraan tingkat keparahan stressor dan mengklasifikasikannya sebagai ancaman, tantangan, atau kerugian yang sudah terjadi
- penilaian sekunder melibatkan estimasi sumber daya yang tersedia untuk mengatasi stressor
- Tipe A:gila kerja, kompetitif, ambisius, benci membuang waktu, mudah kesal; lebih mungkin untuk memiliki masalah kesehatan (misalnya, penyakit jantung), terutama semakin bermusuhan individu tersebut
- Tipe B:lebih santai, lambat marah, tidak kompetitif atau terdorong; lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki masalah kesehatan
- Tipe C:cenderung menyenangkan dan damai tetapi sulit untuk mengekspresikan emosi, terutama yang negatif; berhubungan dengan kanker
- "Tipe H":kepribadian yang tangguh, tampak seperti Tipe A tetapi kurang rentan terhadap penyakit jantung; muncul berkembang pada stres karena tiga faktor: rasa komitmen, kontrol, dan melihat stres sebagai tantangan
- kemiskinan mengakibatkan kurangnya kebutuhan dasar hidup
- Stres kerja mungkin terkait dengan beban kerja, kurangnya kontrol atau keamanan kerja, jadwal kerja, dan kepuasan kerja yang rendah
- integrasi:identitas asli dipertahankan tetapi membentuk hubungan positif dengan anggota budaya dominan (stres terendah)
- asimilasi:individu melepaskan budaya lama dan sepenuhnya mengadopsi cara-cara mayoritas (stres sedang)
- pemisahan:budaya mayoritas ditolak dan identitas budaya asli dipertahankan (stres tinggi)
- marginalisasi:tidak mempertahankan kontak dengan budaya asli atau bergabung dengan budaya mayoritas (stres terbesar)
- koping yang berfokus pada masalah melibatkan bekerja untuk mengubah atau menghilangkan stressor itu sendiri
- koping yang berfokus pada emosi melibatkan perubahan cara seseorang merasakan atau bereaksi secara emosional terhadap stresor (meditasi, dalam berbagai bentuknya, membantu meningkatkan relaksasi, menenangkan kecemasan, meningkatkan kualitas tidur, dan menurunkan tekanan darah)
Comments
Post a Comment