Perspektif Biologis dari Proses Mental

Perspektif biologi dari proses mental ini juga dikenal dengan sebutan biopsikologi. Pada semester satu kita sudah mempelajari tentang biopsikologi, yaitu studi yang mempelajari psikologi dari segi biologinya. Perspektif bologi ini akan banyak membahas otak, sistem saraf, dan kelenjar berinteraksi mengendalikan perasaan, pikiran, dan perilaku 

Neuron dan Syaraf

Sistem syaraf adalah jaringan sel yang membawa informasi ke dan dari seluruh bagian tubuh. Otak terdiri dari neuron dan sel glial.

a. Sel Glial: memberi dukungan fisik dan metabolisme ke neuron, berkomunikasi dengan sel lain. Jenis tertentu memiliki sifat seperti sel punca, membantu mempertahankan homeostasis dan berfungsi sebagai sel mitra untuk neuron. 

    1. oligodendrosit: menghasilkan myelin di sistem saraf pusat

    2. Sel Schwann : memproduksi myelin pada sistem saraf tepi

b. Neuron 

  • mengirim dan menerima pesan dalam sistem. 
  • Memiliki spesialisasi komponen (dendrit, soma akson, dll) 
  • Memiliki muatan listrik saat istirahat (resting potential); perubahan muatan listrik  dapat mengakibatkan potensial aksi; sel dalam menjadi relatif positif terhadap luar, dipengaruhi oleh neurotransmitter, 
  • Dipisahkan oleh celah yang disebut sinaps; saat impuls saraf mencapai terminal akson, neurotransmitter (NT) dilepaskan ke ruang sinaptik. Neurotransmiter (NT) bergerak melintasi sinaps dan mengaktifkan situs reseptor saluran ion pada sel yang berdekatan; beberapa NT bersifat agonis/rangsangan, yang lain bersifat antagonis/penghambat dipisahkan oleh celah yang disebut sinaps; saat impuls saraf mencapai terminal akson, neurotransmitter (NT) dilepaskan ke ruang sinaptik Tindakan NT dihentikan dengan keluar dari sinaps; NT berakhir kembali di sel pelepas melalui reuptake atau dipecah oleh enzim.
Sistem Saraf



Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. SSP ini berfungsi sebagai pusat pengendali utama pada tubuh. Sistem saraf inilah yang mengatur pergerakan tubuh. misalnya saat kaki terangkat karena menginjak batu runcing. Hal ini terjadi diawali neuron aferen yang akan mengirimkan pesan rasa sakit ke sumsum tulang belakang, dan masuk ke area pusat sumsum tulang belakang. Interneuron di area pusat tersebut akan menerima pesan dan mengirimkan respon di sepanjang neurn eferen ( menyampaikan pesan ke otot dan kelenjar), menyebabkan kaki terangkat. Dan ini semua terjadi dengan sangat cepat. Dimana respon motorik lainnya dapat dipicu, seperti mengatakan "Aduh!.

informasi dan rangsangan disebarkan ke seluruh tubuh, sehingga tubuh dapat merespon gerakan apa yang harus dilakukan ketika menerima informasi tersebut. Contohnya saat menyantap mie rebus, otak akan menerima informasi visual dari mata, bahwa ada semangkuk mie rebus di depan kamu.Bersamaan dengan itu, hidung akan menerima rangsangan aroma dari mie tersebut. Kedua rangsangan itu dikirim ke otak dan akan memberikan sinyak kepada tangan untuk bergerak mengambil sendok dan memasukkan ke mulut

a. Otak
Otak besar (serebrum): meripakan bagian paling besar pada otak manusia. Serebrum menjadi pusat integrasi yang paling rumit dan pusat kontrol semua ingatan manusia.Serebrum mampu merumuskan semua kegiatan kompleks, seperti ketika membaca sebuah topik serebum yang menentukaninformasi apa saja yang penting dan harus diingat. Serebum terdiri dari hemisfer kanan dan kiri. Hemisfer kanan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah visual, sementara hemisfer kiri lebih irasional dan analitis.
  • Talamus dan Hipotalamus : Talamus merupakan bagain otak yang menjadi penerima informasi sensorik dari organ indra yang diteruskan ke otak besar. Dari otak besar, informasi akan masuk ke talamus lalu keluar dari otak untuk disampaikan ke target. Sementara hipotalamus adalah bagian otak yang menjadi pusat pengaturan homeostasis atau pengaturan lingkungan dalam tubuh kita. Hipotalamus dapat mengatur suhu tubuh tetap stabil. Contohnya saat kepanasan di siang hari, sensor yang ada di kulit akan memberi sinyal kepada hipotalamus, dan akan diterjemahkan oleh hipotalamus untuk menjaga suhu tubuh dengan melepaskan enzim yang akan mengeluarkan keringat.
  • Mensefalon (otak bagian tengah): menerjemahkan informasi dari telinga. Dan juga berperan dalam gerak refleks mata contohnya saat ada debu menggangu.
  • Serebelum (otak kecil): pusat keseimbangan tubuh . Contohnya saat ada bola yang melayang ke arah kita, serebelum akan berkordinasi dengan korteks motorik untuk menentukan kapan menangkap bola agar tidak meleset.
b. Sumsum Tulang belakang
bagian pangkal disebut medula oblongata dan bagian memanjangnya disebut medula spinalis. Medula oblongata berfungsi mengatur denyut jantung , gerakan menelan, batuk,pernapasan dan bersin. Sementara medula spinalis untuk menghubungkan rangsangan dari dan menuju otak seperti gerakan refleks (bersin saat menghitup bubuk merica).

Sistem saraf Tepi

  • Sistem saraf sensorik (aferen) : meneruskan informasi rangsangan ke otak. informasi rangsangan berupa visual, rasa, atau aroma, sehingga banyak ditemukan di hidung dan lidah.
  • Sistem saraf motorik (eferen) : saraf yang menerima pesan dari otak dan sumsum tulang belakang 
  • Saraf somatik : bekerja secara sadar, seperti menggerakkan tangan untuk menyendok makanan. Biasanya ditemukan di otot rangka
  • Saraf otonom : Bekerja secara tidak sadar. seperti mengontrol kontraksi paru-paru, sistem pencernaan, dll. Terbagi menjadi simpatis dan parasimpatis.
    1.  Simpatis: saraf yang mengendalikan respon tubuh pada dalam keadaan bahaya atau disebut "fight or flight". Misalnya saat ada anjing mendadak muncul di dikat kita, maka saraf simpatis akan mendorong untuk bereaksi. Seperti  bersiaga atau lari menjauh dari anjing. Selain itu, seperti saat presentasi di depan banyak orang, dimana akan berkeringat dan denyut jantung kencang.
    2. Parasimpatis: saraf yang berfungsi untuk mengendalikan organ tubuh manusia saat fase istirahat. Contohnya saat selesai presentasi denyut jantung akan melambat.

Hormon: Kelenjar Endokrin

kelenjar adalah organ dalam tubuh yang mengeluarkan bahan kimia; beberapa mempengaruhi fungsi tubuh tetapi tidak pada perilaku; yang lain memiliki pengaruh luas pada tubuh dan perilaku.
kelenjar endokrin mengeluarkan bahan kimia yang disebut hormon ke dalam aliran darah; mempengaruhi perilaku dan emosi dengan memengaruhi aktivitas otak dan dengan mengendalikan otot dan organ seperti jantung, pankreas, dan organ.
  • kelenjar di bawah otak (pituitari)
  • kelenjar pineal
  • kelenjar tiroid
  • pankreas
  • gonad
  • kelenjar adrenal
Contoh aplikatif: hormon dapat memengaruhi emosi atau suasana hati manusia, misalnya pada wanita yang mengalami mood swing  atau suasana hati yang tak tertentu sehingga mudah marah, sedih, tersinggung, malas bahkan, depresi. Hal ini dikarenakan hormon estrogen yang berkaitan dengan perubahan suasana hati tersebut karena memengaruhi fungsi otak yang mengontrol emosi dan suasana hati.


Comments

Popular posts from this blog

Pengantar Proses dan Fungsi Mental (sensasi, persepsi, motivasi, emosi)

Psychological Therapies

Psychology disorder