PERKEMBANGAN AWAL PSIKOLOGI MODERN

 Assalamualaikum semuanyaa.. nah setelah uts nih, kita masuk kembali ke pertemnuan ke 9 yang membahas tentang perkembangan awal psikologi modern. Pada tahu gak nih.. apa aja yang kita akan bahas pada pertemuan kali ini.



jadi kita akan membahsa beberpaa tokoh, dimana salah satunya ialah bapak psikologi modern yang terkenal dengan laporatorium psikologi pertamanya di Leipzeg.

1. Wilhelm Wundt (1832-1920). Wundt untuk memahami kesadaran dan atensi. Wundt adalah pendiri psikologi eksperimental sebagai disiplin yang terpisah dan sekolah voluntarisme. Salah satu tujuan Wundt adalah menemukan unsur-unsur pemikiran menggunakan introspeksi eksperimental. Tujuan kedua adalah untuk menemukan bagaimana elemen-elemen ini bergabung untuk membentuk pengalaman mental yang kompleks.

voluntarism: will, choice, purpose ( kesadaran , mengatur atensi namun kesadaran tetap tidak dapat menentukan hasil yang kita dapatkan)

Introspeksi Wundt : introspeksi dapat digunakan untuk mempelajari proses mental dasar yang terlihat dalam pengalaman langsung. Untuk membahas tentang rpses mental yang kompleks, intropeksi apa yang di rasakan. Wundt membedakan antara introspeksi murni dan introspeksi eksperimental.

elemen pemikiran : Menurut Wundt, ada dua tipe dasar pengalaman mental yaitu sensasi dan perasaan. Semua sensasi disertai dengan perasaan. Dia merumuskan teori perasaan tridimensi, dimana setiap perasaan dapat dijelaskan dalam tiga atribut yaitu, pleasantness-unpleasantness, excitement-calm, and strain-relaxation.

Persepsi, Apersepsi, dan sintesis kreatif: Menurut Wundt, persepsi adalah proses pasif yang diatur rangsangan fisik yang ada, susuanan anatomis, dan pengalaman masa lalu. Apersepsi adalah bagian dari bidang persepsi yang diperhatikan individu, yang bersifat aktif dan sukarela. Sehingga apersepsi berada di bawah kendali individu. Contohnya saat melihat hewan berbulu berkaki empat akan menganggapnya kucing ( persepsiP Sedangkan jika melihat kucing teringat kucing milik teman (apersepsi).Sintesis kreatif meruapakn gabungan beberapa informasi, dimana ketika menekankan perhatian, amka akan dapat diatur sesuai keinginan individu dan pengaturan yang tidak pernag benar-benar dialami sebelumnya dapat terjadi.

kronometri mental : Wundt yakin bahwa waktu reaksi dapat melengkapi introspeksi sebagai teknik untuk mempelajari proses mental. Wundt menggunakan metode Donders dan percaya bahwa dapat memberikan kronometri mental atau katalog yang akurat tentang waktu yang diperlukan untuk melakukan berbagai tindkaan mental.

Wundt mengklaim bahwa peristiwa fisik dapat dijelaskan dalam hal peristiwa sebelumnya, tetapi peristiwa psikologis tidak bisa dijelaskan.

principle of the heteregony of ends: aktivitas yang diarahkan pada tujuan jarang mencapai tujuannya dan tidak ada yang lain

prinsciple of contrasts: pengalaman yang berlawanan menintensifkan satu sama lain contohnya setelah makan yang asam . yang manis akan lebih terasa manis.

principle toward the development of opposites: setelah pengalaman berkepanjangan dari satu jenis ada kecenderungan meningkat untuk mencari jenis pengalaman yang berlawanan.

Volkerpsikologi : Menurut Wundt, proses mental yang lebih tinggi yang tercermin dalam bidaya hanya dapat dipleajari melalui analisis sejarah dan pengamatan naturalistik.

pemikiran wundt ini ditinggal atau menghilang karena adanya kesalahpahaman.

2.Edward Bradford Titchener (1867-1927). Titchner menciptakan sekolah struktualisme di Cornell University. Dia menetapkan tujuannya untuk mempelajari apa, bagimana dan mengapa kehidupan mental. Dia berusaha untuk menggambarkan pengalaman mental. Ia  berfokus pada peristiwa sadar yang dapat diamati yang dinamakannya dengan strukturalisme.

  • Introspeksi terukur &sistematis 
  • proses kesadaran terdiri dari ; sensasi (elemen persepsi) , gambar-gambar (elemen ide) dan kasih sayang (unsur emosi)
  • Titchner tidak menerima teori perasaan tiga dimensi Wundt, karena menurutnya perasaan tersebut dapat digambarkan dalam pleasent-unpleasent saja.
  • Titchner menolak apersepsi dan sintesis kreatif, menurutnya perhatian hanya atribut sensasi, melainkan terdapat stimulus yang lebih kuat.
  • Titchner percaya bahwa proses neurofisiolog dipahami sebagai dekripsi keadaan di mana proses mental terjadi.
  • setiap sensasi cenderung menghasilkan gambaran sensasi yang sebelumnya dialami bersamaan dengan sensai tersebut. Sensasi membentuk konteks yang memberi makna inti. Contohnya sebuah mainan dapat menimbulkan gambar bayi.
  • struktualisme mengalami kemunduran karena  mengecualikan beberapa perkembangan yang menurut para peneliti lain penting dan para struktualis tidak tertarik pada perilaku abnormal, mengabaikan kepribadian, perkembangan psikologis dan perbedaan individu.
3. Franz Clemens Brentano (1838-1917). acts of psychology bahwa proses mental ditujukan untuk melakukan beberapa fungsi. dimana mempelajari tindakan mental dan prosesnya itu sendiri. yaitu melalui introspeksi fenomenologi, yaitu analisis introspektif yang diarahkan pada pengalaman yang utuh dan bermakna.

4. Carl Stumpf ( 1848-1936). Merpakan murid dari Brentano. berpendapat bahwa peristiwa mental harus dipeljari sebagi unit bermakna, mental of phenomen, mengarah pada fenomenologi dan fungsi mental. Stumpf berperan penting dalam kasus Clever Hans ( seorang kuda yang dapat menyelesaikan aritmatik)  dimana ternyata Hans yang pintar menanggapi isyarat yang snagat halus secara tidak sengaja yang diberikan von Osten.

5. Edmund Husserl ( 1859-1938). Murid dari Brentano. Husserl  menerima intensionalitas Brentano yang menurutnya tindakan mental berfungsi dalam arti bahwa mereka diarahkan pada sesuatu di luar diri mereka.Bagi Husserl mempelajari intensionalitas hanya menghasilkan satu jenis pengetahuan yaitu pengetahuan seseorang yang mengarah ke lingkungan.
  •  Fenomenologi murni , fenomena untuk menggambarkan peristiwa mental mengacu pada keselurhan, utuh, pengalaman yang bermakna dan bukan dari pengalaman sadar seperti sensasi terisolasi.
  • metode ilmu alam tidak cocok untuk mempelajari fenomena mental
  • tujuan Husserl untuk menciptakan taksonomi pikiran .Ingin menggambarkan esensi menta dimana manusia mengalami dirinya sendiri,manusia lain , dan dunia

6. Oswald Kulpe (1862-1915).  Kulpe percaya jika beberpa pemikiran itu justru tidak dapat digambarkan (imageless thought). proses mental yang lebih tinggi tidak dapat dipelajari melalui sebuah eksperimen dan menggunakan intropeksi. Mental set yang dimaksud Kulpe yaitu subjek yang fkus pada masalh tertentu menciptkan sebuah kecenderungan untuk bertahan sampai masalah itu terpecahkan.

7. Hans Vaihinger (1852-1933) . sensasi adalah satu-satunya yang bisa kita yakini, semua referensi yang disebut realitas fisik pastilah fiksi. Semua kehidupan masyarakat didasarkan pada fiksi yang dapat di evaluasi dalam hal kegunaannya.

8. Herman ebbinghaus ( 1850-1909). Menunjukkan bahwa Wundt salah dalam mengatakan proses mental yang lebih tinggi tidak dapat dipelajari secara eksperimental. Menggunakan bahan omong kosong. Dia memepelajari pembelajaran dan memori, memakai yang namanya non sense syllabels: materi yang panjang memerlukan banyak pengulangan.

nahh sekian dulu tentang materi perkuliahan ini... terimakasih semooga bermanfaat.


Comments

Popular posts from this blog

Aliran Empirisme, Aliran Sensasionalisme, dan Aliran Positivisme

PENGANTAR DAN KLASIFIKASI BIDANG PSIKOLOGI

Perspektif Biologis dari Proses Mental